Sabtu, 06 Juni 2015

tugas p2

Set Instruksi


Set instruksi adalah suatu perintah yang diberikan kepada sebuah PC ataupun CPU guna menjalankan sebuah OS (Operating System) dari suatu CPU tersebut. Set instruksi juga biasanya digunakan untuk perantara komunikasi dari programmer menuju mesin, set instruksi biasanya berupa bahasa mesin yang digunakan sebagai jembatan komunikasi antara manusia dengan computer.


Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang ditentukan atau dijalankannya. Kumpulan instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat dijalankan oleh CPU disebut set instruksi (Instruction Set).


Elemen Instruksi Mesin :

* Operation code (Op code)
   =>Menspesifikasi operasi yang akan dilakukan. Kode operasi berbentuk kode biner

* Source Operand reference
  => Operasi dapat berasal dari lebih satu sumber. Operand adalah input operasi
  
* Result Operand reference   =>Merupakan hasil atau keluaran operasi

* Next Instruction Reference
  =>Elemen ini menginformasikan CPU posisi instruksi berikutnya yang harus diambil dan dieksekusi


Operand dari Operasi


Melihat dari sumbernya, operand suatu operasi dapat berada di salah satu dari ketiga daerah berikut ini :
1. Memori utama atau memori
2. virtual Register CPU
3. Perangkat I/O


Format Instruksi
• Kode operasi (opcode) direpresentasi kan dengan singkatan – singkatan, yang disebut mnemonic.
• Mnemonic mengindikasikan suatu operasi bagi CPU.
Contoh mnemonic adalah :

– ADD = penambahan


– SUB = substract (pengurangan)


– LOAD = muatkan data ke memori


Rancangan Set Instruksi

• Aspek paling menarik dalam arsitektur komputer adalah perancangan set instruksi, karenarancangan ini berpengaruh banyak pada aspek lainnya.


• Set instruksi menentukan banyak fungsi yang harus dilakukan CPU.


• Set instruksi merupakan alat bagi para pemrogram untuk mengontrol kerja CPU.


• Pertimbangan : Kebutuhan pemrogram menjadi bahan pertimbangan dalam merancang set instruksi




ALU, singkatan dari Arithmetic And Logic Unit (bahasa Indonesia: unit aritmatika dan logika), adalah salah satu bagian dalam dari sebuah mikroprosesor yang berfungsi untuk melakukan operasi hitungan aritmatika dan logika.


Teknik Pengalamatan


Untuk menyimpan data ke dalam memori komputer, tentu memori tersebut diberi identitas (yang disebut dengan alamat/ address) agar ketika data tersebut diperlukan kembali, komputer bisa mendapatkannya sesuai dengan data yang pernah diletakkan di sana.


Teknik pengalamatan ini hampir sudah tidak diperlukan lagi oleh pemakai komputer saat ini karena hampir seluruh software yang beredar di pasaran tidak mengharuskan si pemakai menentukan di alamat mana datanya akan disimpan (semua sudah otomatis dilakukan oleh si software).


Jadi, yang kita pelajari adalah bagaimana kira-kira si software tersebut melakukan teknik pengalamatannya, sehingga data yang sudah kita berikan dapat disimpan di alamat memori tertentu dan dapat diambil kembali dengan tepat.

Ada tiga teknik dasar untuk pengalamatan, yakni
*Pemetaan langsung (direct mapping) yang terdiri dari dua cara yakni Pengalamatan Mutlak (absolute addressing) dan Pengalamatan relatif (relative addressing),
* Pencarian Tabel (directory look-up),
*dan Kalkulasi (calculating).


a.Pemetaan Langsung

Teknik ini dapat dijuluki dengan device dependent (tergantung pada peralatan rekamnya), artinya, kita tidak dapat begitu saja meng-copy data berkas ini ke komputer lainnya, karena mungkin saja di komputer lainnya itu menggunakan alat rekam yang berbeda spesifikasinya.


Teknik ini juga dapat dijuluki dengan address space dependent (tergantung pada alamat-alamat yang masih kosong), artinya, kita tidak dapat begitu saja meng-copy data berkas ini ke komputer lainnya, karena mungkin saja di komputer lainnya itu alamat-alamat yang dibutuhkan sudah tidak tersedia lagi.


b.Teknik Pencarian Tabel


Teknik ini dilakukan dengan cara, mengambil seluruh kunci atribut dan alamat memori yang ada dan dimasukkan ke dalam tabel tersendiri. Jadi tabel itu (misal disebut dengan tabel INDEX) hanya berisi kunci atribut (misalkan NIM) yang telah disorting (diurut) dan alamat memorinya.


Pencarian yang dilakukan di tabel INDEX akan lebih cepat dilakukan dengan teknik pencarian melalui binary search (dibagi dua-dua, ada di mata kuliah Struktur dan Organisasi Data 2 kelak) ketimbang dilakukan secara sequential.


Nilai key field (kunci atribut) bersifat address space independent (tidak terpengaruh terhadap perubahan organisasi file-nya), yang berubah hanyalah alamat yang ada di INDEX-nya.


c.Teknik Kalkulasi Alamat


Perhitungan (kalkulasi) terhadap nilai kunci atribut untuk mendapatkan nilai suatu alamat disebut dengan fungsi hash.


Bisa juga fungsi hash digabungkan dengan teknik pencarian seperti tabel di atas, tetapi akan menjadi lebih lama pengerjaannya dibanding hanya dengan satu jenis saja (fungsi hash saja atau pencarian tabel saja).














Mekanisme I/O adalah suatu mekanisme pengiriman data secara bertahap dan terus menerus melalui suatu aliran data dari proses ke peranti (begitu pula sebaliknya). Fungsi :Fungsi i/o Pada dasarnya adalah mengimplementasikan algoritma I/O pada level aplikasi. Hal ini dikarenakan kode aplikasi sangat fleksible, dan bugs aplikasi tidak mudah menyebabkan sebuah sistem crash.


Port I/O yang berarti gerbang konektor Input/Output pada komputer, seperti pada keyboard, mouse paralel/serial ataupun USB. Menyediakan koneksi untuk piranti eksternal seperti kamera digital, printer dan scanner. Unit Input/Output (I/O) adalah bagian dari sistem mikroprosesor yang digunakan oleh mikroprosesor itu untuk berhubungan dengan dunia luar.
Unit input adalah unit luar yang digunakan untuk memasukkan data dari luar ke dalam mikroprosesor ini, contohnya data yang berasal dari keyboard atau mouse.
Unit output biasanya digunakan untuk menampilkan data, atau dengan kata lain untuk menangkap data yang dikirimkan oleh mikroprosesor, contohnya data yang akan ditampilkan pada layar monitor atau printer.


Bagian input (masukan) dan juga keluaran (output) ini juga memerlukan sinyal kontrol, antara lain untuk baca I/O (Input/Ouput Read [IOR]) dan untuk tulis I/O (Input/Output Write [IOW]).

Jumat, 22 Mei 2015

TUGAS SISTEM KOMPUTER!

Arsitektur Komputer
Adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah Arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue gene, dll.

Arsitektur komputer ini paling tidak mengandung 3 sub-kategori:
1.    Set instruksi (ISA)
2.    Arsitektur mikro dari ISA, dan
3.    Sistem desain dari seluruh komponen dalam perangkat keras komputer ini.

Organisasi Komputer
Adalah bagian yang terkait erat dengan unit – unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturalnya. Contoh aspek organisasional adalah teknologi hardware, perangkat antarmuka, teknologi memori, dan sinyal – sinyal kontrol.

struktur organisasi komputer disamping dan berikut penjelasannya :
1. Input Device (Alat Masukan)
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke dalam komputer
2. Output Device (Alat Keluaran)
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara.
3. I/O Ports
Bagian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data ke luar sistem. Peralatan input dan output di atas terhubung melalui port ini.
4. CPU (Central Processing Unit)
CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu: ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data, dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.
5. Memori
Memori terbagi menjadi dua bagian yaitu memori internal dan memori eksternal. Memori internal berupa RAM (Random Access Memory) yang berfungsi untuk menyimpan program yang kita olah untuk sementara waktu, dan ROM (Read Only Memory) yaitu memori yang haya bisa dibaca dan berguna sebagai penyedia informasi pada saat komputer pertama kali dinyalakan.
6. Data Bus
Adalah jalur-jalur perpindahan data antar modul dalam sistem komputer. Karena pada suatu saat tertentu masing-masing saluran hanya dapat membawa 1 bit data, maka jumlah saluran menentukan jumlah bit yang dapat ditransfer pada suatu saat. Lebar data bus ini menentukan kinerja sistem secara keseluruhan. Sifatnya bidirectional, artinya CPU dapat membaca dan menirma data melalui data bus ini. Data bus biasanya terdiri atas 8, 16, 32, atau 64 jalur paralel.
7. Address Bus
Digunakan untuk menandakan lokasi sumber ataupun tujuan pada proses transfer data. Pada jalur ini, CPU akan mengirimkan alamat memori yang akan ditulis atau dibaca. Address bus biasanya terdiri atas 16, 20, 24, atau 32 jalur paralel.
8. Control Bus
Control Bus digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke Data Bus dan Address Bus. Terdiri atas 4 samapai 10 jalur paralel.

Arithmatic Logical Unit (ALU), adalah salah satu bagian/komponen dalam sistem di dalam sistem komputer yang berfungsi melakukan operasi/perhitungan aritmatika dan logika (Contoh operasi aritmatika adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh operasi logika adalah logika AND dan OR. ALU bekerja besama-sama memori, di mana hasil dari perhitungan di dalam ALU di simpan ke dalam memori.
Perhitungan dalam ALU menggunakan kode biner, yang merepresentasikan instruksi yang akan dieksekusi (opcode) dan data yang diolah (operand). ALU biasanya menggunakan sistem bilangan biner (two’s complement). ALU mendapat data dari register. Kemudian data tersebut diproses dan hasilnya akan disimpan dalam register tersendiri yaitu ALU.
B. OPERASI PADA ALU
Operasi aritmatika adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh operasi logika adalah logika AND dan OR. ALU melakukan operasi aritmatika yang lainnya seperti pengurangan, dan pembagian dilakukan dengan dasar penjumlahan. ALU melakukan operasi aritmatika dengan dasar pertambahan, sedang operasi aritmatika yang lainnya, seperti pengurangan, perkalian, dan pembagian dilakukan dengan dasar penjumlahan. Sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk melaksanakan operasi aritmatika ini disebut adder.
C. TUGAS DAN FUNGSI ALU
Tugas dari ALU adalah melakukan keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi program. Operasi logika (logical operation) meliputi perbandingan dua buah elemen logika dengan menggunakan operator logika, yaitu :
a. sama dengan (=)
b. tidak sama dengan (<>)
c. kurang dari (<)
d. kurang atau sama dengan dari (<=)
e. lebih besar dari (>)
f. lebih besar atau sama dengan dari (>=)
Arithmatic Logical Unit (ALU) Juga Bertugas membentuk fungsi – fungsi pengolahan data komputer. ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini mengerjakan instruksi – instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya. ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit arithmetika dan unit logika boolean, yang masing – masing memiliki spesifikasi dan tugas tersendiri. Fungsi-fungsi yang didefinisikan pada ALU adalah Add (penjumlahan), Addu (penjumlahan tidak bertanda), Sub (pengurangan), Subu (pengurangan tidak bertanda), and, or, xor, sll (shift left logical), srl (shift right logical), sra (shift right arithmetic), dan lain-lain. Arithmetic Logical Unit (ALU) merupakan unit penalaran secara logic.
 
STRUKTUR DAN CARA KERJA PADA ALU
ALU akan bekerja setelah mendapat perintah dari Control Unit yang terletak pada processor. Control Unit akan memberi perintah sesuai dengan komando yang tertulis(terdapat) pada register. Jika isi register memberi perintah untuk melakukan proses penjumlahan, maka PC akan menyuruh ALU untuk melakukan proses penjumlahan. Selain perintah, register pun berisikan operand-operand. Setelah proses ALU selesai, hasil yang terbentuk adalah sebuah register yang berisi hasil atau suatu perintah lainnya. Selain register, ALU pun mengeluarkan suatu flag yang berfungsi untuk memberi tahu kepada kita tentang kondisi suatu processor seperti apakah processor mengalami overflow atau tidak.
ALU (Arithmethic and Logic Unit) adalah bagian dari CPU yang bertanggung jawab dalam proses komputasi dan proses logika. Semua komponen pada CPU bekerja untuk memberikan asupan kepada ALU sehingga bisa dikatakan bahwa ALU adalah inti dari sebuah CPU. Perhitungan pada ALU adalah bentuk bilangan integer yang direpresentasikan dengan bilangan biner. Namun, untuk saat ini, ALU dapat mengerjakan bilangan floating point atau bilangan berkoma, tentu saja dipresentasikan dengan bentuk bilangan biner. ALU mendapatkan data (operand, operator, dan instruksi) yang akan disimpan dalam register. Kemudian data tersebut diolah dengan aturan dan sistem tertentu berdasarkan perintah control unit. Setelah proses ALU dikerjakan, output akan disimpan dalam register yang dapat berupa sebuah data atau sebuah instruksi. Selain itu, bentuk output yang dihasilkan oleh ALU berupa flag signal. Flag signal ini adalah penanda status dari sebuah CPU. Bilangan integer (bulat) tidak dikenal oleh komputer dengan basis 10. Agar komputer mengenal bilangan integer, maka para ahli komputer mengkonversi basis 10 menjadi basis 2. Seperti kita ketahui, bahwa bilangan berbasis 2 hanya terdiri atas 1 dan 0. Angka 1 dan 0 melambangkan bahwa 1 menyatakan adanya arus listrik dan 0 tidak ada arus listrik. Namun, untuk bilangan negatif, computer tidak mengenal simbol (-). Komputer hanya mengenal simbol 1 dan 0. Untuk mengenali bilangan negatif, maka digunakan suatu metode yang disebut dengan Sign Magnitude Representation. Metode ini menggunakan simbol 1 pada bagian paling kiri (most significant) bit. Jika terdapat angka 18 = (00010010)b, maka -18 adalah (10010010)b. Akan tetapi, penggunaan sign-magnitude memiliki 2 kelemahan. Yang pertama adalah terdaptnya -0 pada sign magnitude[0=(00000000)b; -0=(10000000)b]. Seperti kita ketahui, angka 0 tidak memiliki nilai negatif sehingga secara logika, sign-magnitude tidak dapat melakukan perhitungan aritmatika secara matematis. Yang kedua adalah, tidak adanya alat atau software satupun yang dapat mendeteksi suatu bit bernilai satu atau nol karena sangat sulit untuk membuat alat seperti itu. Oleh karena itu, penggunaan sign magnitude pada bilangan negatif tidak digunakan, akan tetapi diganti dengan metode 2′s complement. Metode 2′s complement adalah metode yang digunakan untuk merepresentasikan bilangan negatif pada komputer. Cara yang digunakan adalah dengan nilai terbesar dari biner dikurangin dengan nilai yang ingin dicari negatifnya. Contohnya ketika ingin mencari nilai -18, maka lakukan cara berikut:
1. ubah angka 18 menjadi biner (00010010)b
2. karena biner tersebut terdiri dari 8 bit, maka nilai maksimumnya adalah 11111111
3. kurangkan nilai maksimum dengan biner 18 -> 11111111 – 00010010 = 11101101
4. kemudian, dengan sentuhan terakhir, kita tambahkan satu -> 11101101 + 00000001 = 11101110
Dengan metode 2′s complement, kedua masalah pada sign magnitude dapat diselesaikan dan komputer dapat menjalankan. Namun, pada 2′s complement, nilai -128 pada biner 8 bit tidak ditemukan karena akan terjadi irelevansi.
Pengertian Register
Register merupakan sebagian memori dari mokroprosesor yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi.Sebuah register adalah sebuah tempat penampungan semantara untuk data-data yang akan diolah oleh prosesor, dan dibentuk oleh 16 titik elektronis didalam chip mikroprosesor itu sendiri.dengan adanya penampungan data sementara ini,proses pengolahan akan bisa dilakukan secara cepat di bandingkan apabila data-data tersebut harus diambil langsung dari lokasi-lokasi memori. Register adalah sebagian kecil memory komputer yang dipakai untuk tempat penampungan data.Data yang terdapat dalam register dapat diproses dalam berbagai operasi dengan melihat berapa besar kemampuan register tersebut (8 atau 16 bit).
 
 
 4 Jenis kelompok register tersebut sebagai berikut:
1. General Purpose Register
2. Pointer dan Index Register
3. Register Segment
4. Flag Register
1. General Purpose Register
  • Accumulator Register AX
Fungsi: Sebagai akumulator dan berhubungan dengan jenis-jenis operasi khusus seperti Aritmetika, In/Out, Shift, Logic, Rotate, dan operasi desimal berkode biner.
  • Base Register BX
Fungsi: Sebagai register base untuk mereferensi alamat memori. Operasi yang dapat dilakukan adalah Rotate, Logic, Shift, dan Aritmetika.
  • Counter Register CX
Fungsi: Sebagai pencacah implisit dengan instruksi tertentu, misalnya terhadap perintah Loop dan operasi string. Counter naik jika direction flag bernilai 0, dan counter turun jika direction flag bernilai 1.
  • Data Register DX
Fungsi: Menyimpan alamat port I/O selama operasi I/O tertentu, baik alamat port 8 bit maupun 16 bit. Digunakan juga dalam operasi perkalian dan pembagian.
2. Pointer dan Index Register
  • Register SP (Stack Pointer, 16 bit)
Fungsi: Digunakan untuk operasi stack seperti menyimpan alamat return saat memanggil subroutine. SP merupakan register yang secara implisit digunakan oleh perintah PUSH dan POP yaitu menyimpan dan mengambil kembali dari stack.
  • Register BP (Base Pointer, 16 bit)
Fungsi: Sebagai penunjuk base dalam stack yang disediakan untuk penyimpanan data. BP juga digunakan dalam komunikasi dengan bahasa pemrograman misalnya Assembler dan C.
  • Register SI dan DI (Source Index dan Destination index, 16 bit)
Fungsi: Menyimpan nilai-nilai offset dalam segment data memori pada saat bersangkutan.
  • Register IP (Instruction Pointer, 16 bit)
Fungsi: Register yang berpasangan dengan CS sebagai register utama untuk menunjukkan baris perintah program. Pada saat program dijalankan, IP akan langsung menunjuk pada awal program. Code Segment dan Instruction Pointer berfungsi sebagai program counter ditulis dengan format CS:IP. Secara umum, kode mesin diletakkan di Code Segment, semua data diletakkan di Data Segment, dan operasi PUSH dan POP dilakukan di Stack Segment.
3. Register Segment (16 bit)
  • Register CS (Code Segment)
Fungsi: Mencatat segment dari kode program atau instruksi, register CS berpasangan dengan register IP (Instruction Pointer) dalam format CS:IP.
  • Register DS (Data Segment)
Fungsi: Menyimpan alamat dari segment dimana data terletak.
  • Register SS (Stack Segment)
Fungsi: Menyimpan alamat segment memori yang dipergunakan sebagai stack.
  • Register ES (Extra Segment)
Fungsi: Menyimpan alamat segment tambahan, misalnya alamat display, alamat sistem operasi, dan sebagainya.
4. Register Flag
Mikroprosesor 8086/8088 mempunyai Status Flag 1 bit dan 4 Kontrol Flag yang dikonfigurasikan dalam register 16 bit.
Status Flag terdiri dari:
  • CF (Carry Flag)
Tugas: Dimana sebuah carry out atau borrow, jika hasilnya adalah bit tertinggi (nilai 1).
  • PF (Parity Flag)
Tugas: Menset (nilai 1), jika instruksi menghasilkan sebuah angka genap (even parity).
  • AF (Auxiliary Flag)
Tugas: Digunakan oleh instruksi pegaturan desimal.
  • ZF(Zero Flag)
Tugas: Menset (nilai 1), jika hasil instruksi adalah 0.
  • SF (Sign Flag)
Tugas: Menset (nilai 1), jika hasilnya adalah negatif dan bernilai 0 jika positif.
Kontrol Flag terdiri dari:
  • OF (Overflow Flag)
Tugas: Menunjukkan sebuah operasi yang tidak benar yaitu merubah hasil daripada tanda bit..
  • IF (Interrupt Enable Flag)
Tugas: Jika diset (nilai 1) dapat melakukan operasi interupsi dan sebaliknya bila bernilai 0, maka interupsi tidak dapat dilakukan.
  • DF (Direction Flag)
Tugas: Mengontrol arah dari operasi string. Jika DF=1, maka register SI dan DI nilainya menurun (decrement); jika DF=0, maka register DI dan SI nilai menaik (increment). Register ini digunakan untuk instruksi-instruksi MOVS, MOVSB, MOVSW, CMPS, CMPSB, dan CMPSW.
  • TF (Trap Flag)
  CPU Interconnections adalah sistem Koneksi dan bus yang menhubungkan komponen internal CPU,yaitu ALU,unit kontrol dan register register dan juga dengan bus bus eksternal CPU yang menhubungkan dengan sistem lainnya,seperti memori utama , piranti masukan/keluaran.
terdapat 4 langkah dari sebuah sistem komputer ,yaitu:


  1. Fetch,yaitu proses pengambilan data atau intruksi dari memori dengan menggunakan perangkat input.
  2. Decode,yaitu proses pembacaan sandi/kode dan menerjemahkan intruksi melalui kontrol input.
  3. Execute,yaitu proses eksekusi dengan menjalankag perintah
  4. Store,yaitu proses penyimpanan data dan menampilkan hasilnya pada peralatan output seperti monitor.

Pembahasan Ulangan Tengah Semester Genap Sistem Komputer Tahun Pelajaran 2014-2015 (SMK YPM 1 TAMAN - SIDOARJO)





A. PILIH SALAH SATU JAWABAN YANG KAMU ANGGAP PALING BENAR



1. Rangkaian logika kombinasional yang untuk mengubah sinyal cacah aktif ke dalam sinyal binar adalah ...

a. Decoder
b. Encoder
c. Multilexer
d. Demultiplexer
e. Adder

2. Manakah pernyataan berikut yang BENAR tentang rangkaian logika kombinasional ...

a. Memiliki output yang bergantung pada input saat ini
b. Memiliki input umpan balik
c. Memiliki output yang bergantung pada input dan output sebelumnya
d. Memiliki input yang bergantung pada output
e. Semua jawaban SALAH

3. Berikut ini yang termasuk kelompok rangkaian logika kombianasional ..

a. Decoder dan Counter
b. Decoder dan Multiplexer
c. Register dan Decoder
d. Register dan Counter
e. Encoder dan Counter

4. Rangkaian logika kombinasional yang memiliki jumlah keluaran 1 dan sejumblah masukan yang dapat dipilih adalah ...

a. Decoder
b. Encoder
c. Multiplexer
d. Demultiplexer
e. Adder

5. Tabel kebenaran diatas (tabel.01) merupakan table kebenaran dari rangkaian logika kombinasional ...

a. Decoder
b. Encoder
c. Multiplexer
d. Demultiplexer
e. Adder

6. Tabel kebenaran diatas (tabel.02) merupakan table kebenaran dari rangkaian logika kombinasional ...

a. Decoder
b. Encoder
c. Multiplexer
d. Demultiplexer
e. Adder

7. Pada gambar.03 diatas merupakan rangkaian kombinasional ...

a. Decoder
b. Encoder
c. Multiplexer
d. Demultiplexer
e. Adder

8. Pada gambar.04 merupakan rankaian logika kombinasional ...

a. Decoder
b. Encoder
c. Multiplexer
d. Demultiplexer
e. Adder


9. Pada Dec2to4 memiliki komposisi keluaran dan masukan ...

a. 2 masukan dan 2 keluaraan
b. 4 masukan dan 2 keluaran
c. 2 keluaran dan 4 masukan
d. 2 masukan dan 4 keluaran
e. 4 masukan dan 4 keluaran

10. Apabila dirancang sebuah decoder dengan jumlah masukan 5 maka jumlah keluarannya adalah ...

a. 2
b. 4
c. 8
d. 16
e. 32

11. Apabila dirancangg sebuah MUX4 maka jumlah selektornya ada ...

a. 2
b. 4
c. 8
d. 16
e. 32

12. Berikut ini adalah karakteristik dari flip-flop ...

a. Memiliki 2 bentuk keluar yang sama
b. Tidak memiliki masukan bersifat feedback
c. Memiliki 2 bentuk keluaran yang berlawanan
d. Memiliki 2 bentuk masukan yang berlawanan
e. Memiliki 2 bentuk masukan yang sama

13. Nama lain dari rangkaian klip-flop adalah ...

a. Multivibrator stabil
b. Multivibrator bistabil
c. Schimitt trigger
d. Comparator
e. Decoder

14. RS flip-flop dapat dibuat dari kombinasi gerbang ...

a. AND dan OR
b. NOT dan AND
c. NAND dan NOR
d. NAND dan OR
e. AND dan NAND

15. Perbedaan RS flip-flop dan D flip-flop terdapat tambahan gerbang ...

a. NOT pada D flip flop
b. NOT pada RS flip flop
c. NAND pada D flip flop
d. NAND pada D flip flop
e. AND pada D flip lop

16. Perbedaan RS flip-flop dibandingkan JK flip-flop terletak pada ...

a. Kondisi memori
b. Bentuk keluarannya
c. Kondisi terlarang
d. Kondisi toggle
e. Kondisi tak berubah

17. Kondisi toggle dari JK-FF adalah ...

a. Bentuk keluaran selalu tetap
b. Bentuk keluaran selalu berubah
c. Bentuk keluaran yang sama
d. Bentuk keluaran yang berbeda
e. Bentuk keluaran yang salah

18. Kondisi memori dari flip-flop adalah ...

a. Bentuk keluaran selalu tetap
b. Bentuk keluaran selalu berubah
c. Bentuk keluaran yang sama
d. Bentuk keluaran yang berbeda
e. Bentuk keluaran yang salah

19. Kondisi terlarang dari flip-flop adalah ...
a. Bentuk keluaran selalu tetap
b. Bentuk keluaran selalu berubah
c. Bentuk keluaran yang sama
d. Bentuk keluaran yang sama Bentuk keluaran yang berbeda
e. Bentuk keluaran yang salah

20. Fungsi dari clock pada CRS-FF adalah ...

a. Mengaktifkan bentuk keluaran
b. Ma-nolkan bentuk keluaran
c. Memo-aktifkan keluaran
d. Mengaktifkan keluaran toggle
e. Sama dengan masukan R dan S

21. Untuk mengatasi keadaan terlarang pada flip-flop RS maka dapat menggunakan flip-flop ...

a. Flip-flop JK
b. Flip-flop D
c. Flip-flop T
d. Flip-flop CRS
e. Semua jawaban SALAH

22. Bentuk keluaran dari T flip-flop adalah ...

a. Bentuk keluaran selalu tetap
b. Bentuk keluaran selalu berubah
c. Bentuk keluaran yang sama
d. Bentuk keluaran yang berbeda
e. Bentuk keluaran yang salah

23. Gerbang logika yang digunakan untuk merangkai D flip-flop kecuali adalah ...

a. NOT
b. NOR
c. AND
d. EXNOR
e. NAND

24. T-FF dapat dirancang dari D-FF yaitu dengan ...

a. Menambahkan gerbang NOT pada masukan D
b. Mengumpan balik Q’ pada masukan D
c. Menambahkan gerbang NOT pada masukan clock
d. Mengumpan balik Q’ pada masukan clock
e. Mengumpan balik Q pada masukan D

25. T-FF dapat dirancang dari JK-FF yaitu dengan ...

a. Mengumpan balik keluaran Q ke masukan J dan K
b. Memberikan logika 1 pada masukan J dan K
c. Mengumpan balik keluaran Q’ kemasukan J dan K
d. Memberikan logika 0 pada masukan J dan K
e. Memberikan logika yang berbeda pada masukan J dan K

26. Kondisi memori untuk RS-FF yang dibangun dari pintu NAND yaitu ...

a. S=0 , R=0
b. S=1 , R=1
c. S=1 , R=0
d. S=0 , R=1
e. Tidak ada jawaban yang BENAR

27. Berikut ini yang termasuk kelompok rangkaian logika sekuensial ..

a. Decoder dan Counter
b. Decoder dan Multiplexer
c. Register dan Decoder
d. Register dan Counter
e. Encoder dan Counter

28. Untuk merancang register, dapat digunakan flip-flop jenis berikut, kecuali ...

a. RS-FF
b. CRS-FF
c. JK-FF
d. D-FF
e. T-FF

29. Pada gambar.05 , merupakan flip-flop jenis ...

a. RS-FF
b. CRS-FF
c. JK-FF
d. D-FF
e. T-FF

30. Pada gambar.06 , merupakan flip-flop jenis ...

a. RS-FF
b. CRS-FF
c. JK-FF
d. D-FF
e. T-FF

31. Pada (tabel.07) merupakan table kebenaran untuk flip-flop jenis ...

a. RS-F
b. CRS-FF
c. JK-FF
d. D-FF
e. T-FF

32. Untuk mengatasi keadaan terlarang pada flip-flop RS maka dapat menggunakan flip-flop ...

a. flip-flop JK
b. flip-flop D
c. flip-flop T
d. flip-flop CRS
e. semua jawaban salah

33. pada (tabel.08) merupakan table kebenaran dari flip-flop jenis ...

a. RS-FF
b. CRS-FF
c. JK-FF
d. D-FF
e. Semua jawaban SALAH

34. Kondisi toggle adalah ...

a. Bentuk keluaran selalu tetap
b. Bentuk keluarga selalu berubah
c. Bentuk kelautan yang sama
d. Bentuk keluaran yang berbeda
e. Bentuk keluaran yang berlawanan

35. Pada dasarnya, register dapat dirancang dari flip-flop jenis berikut, kecuali ...

a. RS-FF
b. CRS-FF
c. JK-FF
d. D-FF
e. T-FF

36. Jenis register dari gambar diatas (gambar.09) adalah ...

a. PIPO
b. SIPO
c. PISO
d. SISO
e. ISOP

37. Jumlah flip-flop D yang dibutuhkan untuk merancang register 4 bit jenis PIPO adalah ...

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

38. Pada counter, jenis flip-flop yang dapat digunakan adalah ...

a. RS-FF
b. T-FF
c. JK-FF
d. D-FF
e. Semua jawaban BENAR

39. Rangkaian di atas merupakan ...

a. Register
b. Counter Asynchronous
c. Shift Register
d. Counter Synchronous
e. PIPO Register

40. Rangkaian di atas merupakan ..

a. Register
b. Counter Asynchronous
c. Shift Register
d. Counter Synchronous
e. PIPO Register


B. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT DENGAN RINGKAS DAN TEPAT


1. Ada berapa jenis rangkaian logika ? sebutkan !
2. Buatlah encoder 4 ? (tabel kebenaran, fungsi logika dan rangkaian logika)
3. Apa yang dimaksud dengan rangkaian flip-flop ?
4. Ada berapa jenis flip-flop ? sebutkan !
5. Buatlah T-FF dari RS-FF !

Jawaban

1. Ada 2 , RL. Sequencial dan RL. Kombinational

2. Encoder 4
Y0 = I1 + I3
Y1 = I2 + I3

3. flip-flop adalah rangkaian dasar memory , memilik 2 keluaran yang berlawanan

4. Ada 4 :
RS flip-flop
D flip-flop
JK flip-flop
T flip-flopp

5.