Set Instruksi
Set instruksi adalah suatu perintah yang
diberikan kepada sebuah PC ataupun CPU guna menjalankan sebuah OS
(Operating System) dari suatu CPU tersebut. Set instruksi juga biasanya
digunakan untuk perantara komunikasi dari programmer menuju mesin, set
instruksi biasanya berupa bahasa mesin yang digunakan sebagai jembatan
komunikasi antara manusia dengan computer.
Operasi dari CPU
ditentukan oleh instruksi-instruksi yang ditentukan atau dijalankannya.
Kumpulan instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat dijalankan oleh CPU
disebut set instruksi (Instruction Set).
Elemen Instruksi Mesin :
* Operation code (Op code)
=>Menspesifikasi operasi yang akan dilakukan. Kode operasi berbentuk kode biner
* Source Operand reference => Operasi dapat berasal dari lebih satu sumber. Operand adalah input operasi
* Result Operand reference =>Merupakan hasil atau keluaran operasi
* Next Instruction Reference
=>Elemen ini menginformasikan CPU posisi instruksi berikutnya yang harus diambil dan dieksekusi
Operand dari Operasi
Melihat dari sumbernya, operand suatu operasi dapat berada di salah satu dari ketiga daerah berikut ini :
1. Memori utama atau memori
2. virtual Register CPU
3. Perangkat I/O
Format Instruksi
• Kode operasi (opcode) direpresentasi kan dengan singkatan – singkatan, yang disebut mnemonic.
• Mnemonic mengindikasikan suatu operasi bagi CPU.
Contoh mnemonic adalah :
– ADD = penambahan
– SUB = substract (pengurangan)
– LOAD = muatkan data ke memori
Rancangan Set Instruksi
•
Aspek paling menarik dalam arsitektur komputer adalah
perancangan set instruksi, karenarancangan ini berpengaruh banyak pada
aspek lainnya.
• Set instruksi menentukan banyak fungsi yang harus dilakukan CPU.
• Set instruksi merupakan alat bagi para pemrogram untuk mengontrol kerja CPU.
• Pertimbangan : Kebutuhan pemrogram menjadi bahan pertimbangan dalam merancang set instruksi
ALU, singkatan dari Arithmetic And Logic Unit (bahasa Indonesia: unit aritmatika dan logika), adalah salah satu bagian dalam dari sebuah mikroprosesor yang berfungsi untuk melakukan operasi hitungan aritmatika dan logika.
Teknik Pengalamatan
Untuk
menyimpan data ke dalam memori komputer, tentu memori tersebut diberi
identitas (yang disebut dengan alamat/ address) agar ketika data
tersebut diperlukan kembali, komputer bisa mendapatkannya sesuai dengan
data yang pernah diletakkan di sana.
Teknik pengalamatan ini
hampir sudah tidak diperlukan lagi oleh pemakai komputer saat ini karena
hampir seluruh software yang beredar di pasaran tidak mengharuskan si
pemakai menentukan di alamat mana datanya akan disimpan (semua sudah
otomatis dilakukan oleh si software).
Jadi, yang kita
pelajari adalah bagaimana kira-kira si software tersebut melakukan
teknik pengalamatannya, sehingga data yang sudah kita berikan dapat
disimpan di alamat memori tertentu dan dapat diambil kembali dengan
tepat.
Ada tiga teknik dasar untuk pengalamatan, yakni
*Pemetaan langsung (direct mapping) yang terdiri dari dua cara
yakni Pengalamatan Mutlak (absolute addressing) dan Pengalamatan relatif
(relative addressing),
* Pencarian Tabel (directory look-up),
*dan Kalkulasi (calculating).
a.Pemetaan Langsung
Teknik
ini dapat dijuluki dengan device dependent (tergantung pada peralatan
rekamnya), artinya, kita tidak dapat begitu saja meng-copy data berkas
ini ke komputer lainnya, karena mungkin saja di komputer lainnya itu
menggunakan alat rekam yang berbeda spesifikasinya.
Teknik
ini juga dapat dijuluki dengan address space dependent (tergantung pada
alamat-alamat yang masih kosong), artinya, kita tidak dapat begitu saja
meng-copy data berkas ini ke komputer lainnya, karena mungkin saja di
komputer lainnya itu alamat-alamat yang dibutuhkan sudah tidak tersedia
lagi.
b.Teknik Pencarian Tabel
Teknik ini
dilakukan dengan cara, mengambil seluruh kunci atribut dan alamat memori
yang ada dan dimasukkan ke dalam tabel tersendiri. Jadi tabel itu
(misal disebut dengan tabel INDEX) hanya berisi kunci atribut (misalkan
NIM) yang telah disorting (diurut) dan alamat memorinya.
Pencarian
yang dilakukan di tabel INDEX akan lebih cepat dilakukan dengan teknik
pencarian melalui binary search (dibagi dua-dua, ada di mata kuliah
Struktur dan Organisasi Data 2 kelak) ketimbang dilakukan secara
sequential.
Nilai key field (kunci atribut) bersifat address
space independent (tidak terpengaruh terhadap perubahan organisasi
file-nya), yang berubah hanyalah alamat yang ada di INDEX-nya.
c.Teknik Kalkulasi Alamat
Perhitungan (kalkulasi) terhadap nilai kunci atribut untuk mendapatkan nilai suatu alamat disebut dengan fungsi hash.
Bisa
juga fungsi hash digabungkan dengan teknik pencarian seperti tabel di
atas, tetapi akan menjadi lebih lama pengerjaannya dibanding hanya
dengan satu jenis saja (fungsi hash saja atau pencarian tabel saja).
Mekanisme
I/O adalah suatu mekanisme pengiriman data secara bertahap dan terus
menerus melalui suatu aliran data dari proses ke peranti (begitu pula
sebaliknya). Fungsi :Fungsi i/o Pada dasarnya adalah mengimplementasikan
algoritma I/O pada level aplikasi. Hal ini dikarenakan kode aplikasi
sangat fleksible, dan bugs aplikasi tidak mudah menyebabkan sebuah
sistem crash.
Port I/O yang berarti gerbang konektor
Input/Output pada komputer, seperti pada keyboard, mouse paralel/serial
ataupun USB. Menyediakan koneksi untuk piranti eksternal seperti kamera
digital, printer dan scanner. Unit Input/Output (I/O) adalah bagian dari
sistem mikroprosesor yang digunakan oleh mikroprosesor itu untuk
berhubungan dengan dunia luar.
Unit input adalah unit luar yang
digunakan untuk memasukkan data dari luar ke dalam mikroprosesor ini,
contohnya data yang berasal dari keyboard atau mouse.
Unit output
biasanya digunakan untuk menampilkan data, atau dengan kata lain untuk
menangkap data yang dikirimkan oleh mikroprosesor, contohnya data yang
akan ditampilkan pada layar monitor atau printer.
Bagian
input (masukan) dan juga keluaran (output) ini juga memerlukan sinyal
kontrol, antara lain untuk baca I/O (Input/Ouput Read [IOR]) dan untuk
tulis I/O (Input/Output Write [IOW]).
kampung IT punyakk !!
Sabtu, 06 Juni 2015
Jumat, 22 Mei 2015
TUGAS SISTEM KOMPUTER!
Adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah Arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue gene, dll.
Arsitektur komputer ini paling tidak mengandung 3 sub-kategori:
1. Set instruksi (ISA)
2. Arsitektur mikro dari ISA, dan
3. Sistem desain dari seluruh komponen dalam perangkat keras komputer ini.
Organisasi Komputer
Adalah bagian yang terkait erat dengan unit – unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturalnya. Contoh aspek organisasional adalah teknologi hardware, perangkat antarmuka, teknologi memori, dan sinyal – sinyal kontrol.
struktur organisasi komputer disamping dan berikut penjelasannya :
1. Input Device (Alat Masukan)
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke dalam komputer
2. Output Device (Alat Keluaran)
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara.
3. I/O Ports
Bagian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data ke luar sistem. Peralatan input dan output di atas terhubung melalui port ini.
4. CPU (Central Processing Unit)
CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu: ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data, dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.
5. Memori
Memori terbagi menjadi dua bagian yaitu memori internal dan memori eksternal. Memori internal berupa RAM (Random Access Memory) yang berfungsi untuk menyimpan program yang kita olah untuk sementara waktu, dan ROM (Read Only Memory) yaitu memori yang haya bisa dibaca dan berguna sebagai penyedia informasi pada saat komputer pertama kali dinyalakan.
6. Data Bus
Adalah jalur-jalur perpindahan data antar modul dalam sistem komputer. Karena pada suatu saat tertentu masing-masing saluran hanya dapat membawa 1 bit data, maka jumlah saluran menentukan jumlah bit yang dapat ditransfer pada suatu saat. Lebar data bus ini menentukan kinerja sistem secara keseluruhan. Sifatnya bidirectional, artinya CPU dapat membaca dan menirma data melalui data bus ini. Data bus biasanya terdiri atas 8, 16, 32, atau 64 jalur paralel.
7. Address Bus
Digunakan untuk menandakan lokasi sumber ataupun tujuan pada proses transfer data. Pada jalur ini, CPU akan mengirimkan alamat memori yang akan ditulis atau dibaca. Address bus biasanya terdiri atas 16, 20, 24, atau 32 jalur paralel.
8. Control Bus
Control Bus digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke Data Bus dan Address Bus. Terdiri atas 4 samapai 10 jalur paralel.
Arithmatic Logical
Unit (ALU), adalah salah satu bagian/komponen dalam sistem di dalam
sistem komputer yang berfungsi melakukan operasi/perhitungan aritmatika
dan logika (Contoh operasi aritmatika adalah operasi penjumlahan dan
pengurangan, sedangkan contoh operasi logika adalah logika AND dan OR.
ALU bekerja besama-sama memori, di mana hasil dari perhitungan di dalam
ALU di simpan ke dalam memori.
Perhitungan dalam
ALU menggunakan kode biner, yang merepresentasikan instruksi yang akan
dieksekusi (opcode) dan data yang diolah (operand). ALU biasanya
menggunakan sistem bilangan biner (two’s complement). ALU mendapat data
dari register. Kemudian data tersebut diproses dan hasilnya akan
disimpan dalam register tersendiri yaitu ALU.
B. OPERASI PADA ALU
Operasi aritmatika
adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh operasi
logika adalah logika AND dan OR. ALU melakukan operasi aritmatika yang
lainnya seperti pengurangan, dan pembagian dilakukan dengan dasar
penjumlahan. ALU melakukan operasi aritmatika dengan dasar pertambahan,
sedang operasi aritmatika yang lainnya, seperti pengurangan, perkalian,
dan pembagian dilakukan dengan dasar penjumlahan. Sehingga sirkuit
elektronik di ALU yang digunakan untuk melaksanakan operasi aritmatika
ini disebut adder.
C. TUGAS DAN FUNGSI ALU
Tugas dari ALU
adalah melakukan keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi
program. Operasi logika (logical operation) meliputi perbandingan dua
buah elemen logika dengan menggunakan operator logika, yaitu :
a. sama dengan (=)
b. tidak sama dengan (<>)
c. kurang dari (<)
d. kurang atau sama dengan dari (<=)
e. lebih besar dari (>)
f. lebih besar atau sama dengan dari (>=)
Arithmatic Logical
Unit (ALU) Juga Bertugas membentuk fungsi – fungsi pengolahan data
komputer. ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena
bagian ini mengerjakan instruksi – instruksi bahasa mesin yang diberikan
padanya. ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit arithmetika dan unit
logika boolean, yang masing – masing memiliki spesifikasi dan tugas
tersendiri. Fungsi-fungsi yang didefinisikan pada ALU adalah Add
(penjumlahan), Addu (penjumlahan tidak bertanda), Sub (pengurangan),
Subu (pengurangan tidak bertanda), and, or, xor, sll (shift left
logical), srl (shift right logical), sra (shift right arithmetic), dan
lain-lain. Arithmetic Logical Unit (ALU) merupakan unit penalaran secara
logic.
STRUKTUR DAN CARA KERJA PADA ALU
ALU akan bekerja
setelah mendapat perintah dari Control Unit yang terletak pada
processor. Control Unit akan memberi perintah sesuai dengan komando yang
tertulis(terdapat) pada register. Jika isi register memberi perintah
untuk melakukan proses penjumlahan, maka PC akan menyuruh ALU untuk
melakukan proses penjumlahan. Selain perintah, register pun berisikan
operand-operand. Setelah proses ALU selesai, hasil yang terbentuk adalah
sebuah register yang berisi hasil atau suatu perintah lainnya. Selain
register, ALU pun mengeluarkan suatu flag yang berfungsi untuk memberi
tahu kepada kita tentang kondisi suatu processor seperti apakah
processor mengalami overflow atau tidak.
ALU (Arithmethic
and Logic Unit) adalah bagian dari CPU yang bertanggung jawab dalam
proses komputasi dan proses logika. Semua komponen pada CPU bekerja
untuk memberikan asupan kepada ALU sehingga bisa dikatakan bahwa ALU
adalah inti dari sebuah CPU. Perhitungan pada ALU adalah bentuk bilangan
integer yang direpresentasikan dengan bilangan biner. Namun, untuk saat
ini, ALU dapat mengerjakan bilangan floating point atau bilangan
berkoma, tentu saja dipresentasikan dengan bentuk bilangan biner. ALU
mendapatkan data (operand, operator, dan instruksi) yang akan disimpan
dalam register. Kemudian data tersebut diolah dengan aturan dan sistem
tertentu berdasarkan perintah control unit. Setelah proses ALU
dikerjakan, output akan disimpan dalam register yang dapat berupa sebuah
data atau sebuah instruksi. Selain itu, bentuk output yang dihasilkan
oleh ALU berupa flag signal. Flag signal ini adalah penanda status dari
sebuah CPU. Bilangan integer (bulat) tidak dikenal oleh komputer dengan
basis 10. Agar komputer mengenal bilangan integer, maka para ahli
komputer mengkonversi basis 10 menjadi basis 2. Seperti kita ketahui,
bahwa bilangan berbasis 2 hanya terdiri atas 1 dan 0. Angka 1 dan 0
melambangkan bahwa 1 menyatakan adanya arus listrik dan 0 tidak ada arus
listrik. Namun, untuk bilangan negatif, computer tidak mengenal simbol
(-). Komputer hanya mengenal simbol 1 dan 0. Untuk mengenali bilangan
negatif, maka digunakan suatu metode yang disebut dengan Sign Magnitude
Representation. Metode ini menggunakan simbol 1 pada bagian paling kiri
(most significant) bit. Jika terdapat angka 18 = (00010010)b, maka -18
adalah (10010010)b. Akan tetapi, penggunaan sign-magnitude memiliki 2
kelemahan. Yang pertama adalah terdaptnya -0 pada sign
magnitude[0=(00000000)b; -0=(10000000)b]. Seperti kita ketahui, angka 0
tidak memiliki nilai negatif sehingga secara logika, sign-magnitude
tidak dapat melakukan perhitungan aritmatika secara matematis. Yang
kedua adalah, tidak adanya alat atau software satupun yang dapat
mendeteksi suatu bit bernilai satu atau nol karena sangat sulit untuk
membuat alat seperti itu. Oleh karena itu, penggunaan sign magnitude
pada bilangan negatif tidak digunakan, akan tetapi diganti dengan metode
2′s complement. Metode 2′s complement adalah metode yang digunakan
untuk merepresentasikan bilangan negatif pada komputer. Cara yang
digunakan adalah dengan nilai terbesar dari biner dikurangin dengan
nilai yang ingin dicari negatifnya. Contohnya ketika ingin mencari nilai
-18, maka lakukan cara berikut:
1. ubah angka 18 menjadi biner (00010010)b
2. karena biner tersebut terdiri dari 8 bit, maka nilai maksimumnya adalah 11111111
3. kurangkan nilai maksimum dengan biner 18 -> 11111111 – 00010010 = 11101101
4. kemudian, dengan sentuhan terakhir, kita tambahkan satu -> 11101101 + 00000001 = 11101110
Dengan metode 2′s
complement, kedua masalah pada sign magnitude dapat diselesaikan dan
komputer dapat menjalankan. Namun, pada 2′s complement, nilai -128 pada
biner 8 bit tidak ditemukan karena akan terjadi irelevansi.
Pengertian Register
Register merupakan sebagian memori dari mokroprosesor yang dapat diakses
dengan kecepatan yang sangat tinggi.Sebuah register adalah sebuah
tempat penampungan semantara untuk data-data yang akan diolah oleh
prosesor, dan dibentuk oleh 16 titik elektronis didalam chip
mikroprosesor itu sendiri.dengan adanya penampungan data sementara
ini,proses pengolahan akan bisa dilakukan secara cepat di bandingkan
apabila data-data tersebut harus diambil langsung dari lokasi-lokasi
memori. Register adalah sebagian kecil memory komputer yang dipakai
untuk tempat penampungan data.Data yang terdapat dalam register dapat
diproses dalam berbagai operasi dengan melihat berapa besar kemampuan
register tersebut (8 atau 16 bit).
4 Jenis kelompok register tersebut sebagai berikut:
1. General Purpose Register
2. Pointer dan Index Register
3. Register Segment
4. Flag Register
1. General Purpose Register
2. Pointer dan Index Register
3. Register Segment (16 bit)
4. Register Flag
Mikroprosesor 8086/8088 mempunyai Status Flag 1 bit dan 4 Kontrol Flag yang dikonfigurasikan dalam register 16 bit.
Status Flag terdiri dari:
Kontrol Flag terdiri dari:
terdapat 4 langkah dari sebuah sistem komputer ,yaitu:
1. General Purpose Register
2. Pointer dan Index Register
3. Register Segment
4. Flag Register
1. General Purpose Register
- Accumulator Register AX
- Base Register BX
- Counter Register CX
- Data Register DX
2. Pointer dan Index Register
- Register SP (Stack Pointer, 16 bit)
- Register BP (Base Pointer, 16 bit)
- Register SI dan DI (Source Index dan Destination index, 16 bit)
- Register IP (Instruction Pointer, 16 bit)
3. Register Segment (16 bit)
- Register CS (Code Segment)
- Register DS (Data Segment)
- Register SS (Stack Segment)
- Register ES (Extra Segment)
4. Register Flag
Mikroprosesor 8086/8088 mempunyai Status Flag 1 bit dan 4 Kontrol Flag yang dikonfigurasikan dalam register 16 bit.
Status Flag terdiri dari:
- CF (Carry Flag)
- PF (Parity Flag)
- AF (Auxiliary Flag)
- ZF(Zero Flag)
- SF (Sign Flag)
Kontrol Flag terdiri dari:
- OF (Overflow Flag)
- IF (Interrupt Enable Flag)
- DF (Direction Flag)
- TF (Trap Flag)
terdapat 4 langkah dari sebuah sistem komputer ,yaitu:
- Fetch,yaitu proses pengambilan data atau intruksi dari memori dengan menggunakan perangkat input.
- Decode,yaitu proses pembacaan sandi/kode dan menerjemahkan intruksi melalui kontrol input.
- Execute,yaitu proses eksekusi dengan menjalankag perintah
- Store,yaitu proses penyimpanan data dan menampilkan hasilnya pada peralatan output seperti monitor.
Pembahasan Ulangan Tengah Semester Genap Sistem Komputer Tahun Pelajaran 2014-2015 (SMK YPM 1 TAMAN - SIDOARJO)
A. PILIH SALAH SATU JAWABAN YANG KAMU ANGGAP PALING BENAR
1. Rangkaian logika kombinasional yang untuk mengubah sinyal cacah aktif ke dalam sinyal binar adalah ...
a. Decoder
b. Encoder
c. Multilexer
d. Demultiplexer
e. Adder
2. Manakah pernyataan berikut yang BENAR tentang rangkaian logika kombinasional ...
a. Memiliki output yang bergantung pada input saat ini
b. Memiliki input umpan balik
c. Memiliki output yang bergantung pada input dan output sebelumnya
d. Memiliki input yang bergantung pada output
e. Semua jawaban SALAH
3. Berikut ini yang termasuk kelompok rangkaian logika kombianasional ..
a. Decoder dan Counter
b. Decoder dan Multiplexer
c. Register dan Decoder
d. Register dan Counter
e. Encoder dan Counter
4. Rangkaian logika kombinasional yang memiliki jumlah keluaran 1 dan sejumblah masukan yang dapat dipilih adalah ...
a. Decoder
b. Encoder
c. Multiplexer
d. Demultiplexer
e. Adder
5. Tabel kebenaran diatas (tabel.01) merupakan table kebenaran dari rangkaian logika kombinasional ...
a. Decoder
b. Encoder
c. Multiplexer
d. Demultiplexer
e. Adder
6. Tabel kebenaran diatas (tabel.02) merupakan table kebenaran dari rangkaian logika kombinasional ...
a. Decoder
b. Encoder
c. Multiplexer
d. Demultiplexer
e. Adder
7. Pada gambar.03 diatas merupakan rangkaian kombinasional ...
a. Decoder
b. Encoder
c. Multiplexer
d. Demultiplexer
e. Adder
8. Pada gambar.04 merupakan rankaian logika kombinasional ...
a. Decoder
b. Encoder
c. Multiplexer
d. Demultiplexer
e. Adder
9. Pada Dec2to4 memiliki komposisi keluaran dan masukan ...
a. 2 masukan dan 2 keluaraan
b. 4 masukan dan 2 keluaran
c. 2 keluaran dan 4 masukan
d. 2 masukan dan 4 keluaran
e. 4 masukan dan 4 keluaran
10. Apabila dirancang sebuah decoder dengan jumlah masukan 5 maka jumlah keluarannya adalah ...
a. 2
b. 4
c. 8
d. 16
e. 32
11. Apabila dirancangg sebuah MUX4 maka jumlah selektornya ada ...
a. 2
b. 4
c. 8
d. 16
e. 32
12. Berikut ini adalah karakteristik dari flip-flop ...
a. Memiliki 2 bentuk keluar yang sama
b. Tidak memiliki masukan bersifat feedback
c. Memiliki 2 bentuk keluaran yang berlawanan
d. Memiliki 2 bentuk masukan yang berlawanan
e. Memiliki 2 bentuk masukan yang sama
13. Nama lain dari rangkaian klip-flop adalah ...
a. Multivibrator stabil
b. Multivibrator bistabil
c. Schimitt trigger
d. Comparator
e. Decoder
14. RS flip-flop dapat dibuat dari kombinasi gerbang ...
a. AND dan OR
b. NOT dan AND
c. NAND dan NOR
d. NAND dan OR
e. AND dan NAND
15. Perbedaan RS flip-flop dan D flip-flop terdapat tambahan gerbang ...
a. NOT pada D flip flop
b. NOT pada RS flip flop
c. NAND pada D flip flop
d. NAND pada D flip flop
e. AND pada D flip lop
16. Perbedaan RS flip-flop dibandingkan JK flip-flop terletak pada ...
a. Kondisi memori
b. Bentuk keluarannya
c. Kondisi terlarang
d. Kondisi toggle
e. Kondisi tak berubah
17. Kondisi toggle dari JK-FF adalah ...
a. Bentuk keluaran selalu tetap
b. Bentuk keluaran selalu berubah
c. Bentuk keluaran yang sama
d. Bentuk keluaran yang berbeda
e. Bentuk keluaran yang salah
18. Kondisi memori dari flip-flop adalah ...
a. Bentuk keluaran selalu tetap
b. Bentuk keluaran selalu berubah
c. Bentuk keluaran yang sama
d. Bentuk keluaran yang berbeda
e. Bentuk keluaran yang salah
19. Kondisi terlarang dari flip-flop adalah ...
a. Bentuk keluaran selalu tetap
b. Bentuk keluaran selalu berubah
c. Bentuk keluaran yang sama
d. Bentuk keluaran yang sama Bentuk keluaran yang berbeda
e. Bentuk keluaran yang salah
20. Fungsi dari clock pada CRS-FF adalah ...
a. Mengaktifkan bentuk keluaran
b. Ma-nolkan bentuk keluaran
c. Memo-aktifkan keluaran
d. Mengaktifkan keluaran toggle
e. Sama dengan masukan R dan S
21. Untuk mengatasi keadaan terlarang pada flip-flop RS maka dapat menggunakan flip-flop ...
a. Flip-flop JK
b. Flip-flop D
c. Flip-flop T
d. Flip-flop CRS
e. Semua jawaban SALAH
22. Bentuk keluaran dari T flip-flop adalah ...
a. Bentuk keluaran selalu tetap
b. Bentuk keluaran selalu berubah
c. Bentuk keluaran yang sama
d. Bentuk keluaran yang berbeda
e. Bentuk keluaran yang salah
23. Gerbang logika yang digunakan untuk merangkai D flip-flop kecuali adalah ...
a. NOT
b. NOR
c. AND
d. EXNOR
e. NAND
24. T-FF dapat dirancang dari D-FF yaitu dengan ...
a. Menambahkan gerbang NOT pada masukan D
b. Mengumpan balik Q’ pada masukan D
c. Menambahkan gerbang NOT pada masukan clock
d. Mengumpan balik Q’ pada masukan clock
e. Mengumpan balik Q pada masukan D
25. T-FF dapat dirancang dari JK-FF yaitu dengan ...
a. Mengumpan balik keluaran Q ke masukan J dan K
b. Memberikan logika 1 pada masukan J dan K
c. Mengumpan balik keluaran Q’ kemasukan J dan K
d. Memberikan logika 0 pada masukan J dan K
e. Memberikan logika yang berbeda pada masukan J dan K
26. Kondisi memori untuk RS-FF yang dibangun dari pintu NAND yaitu ...
a. S=0 , R=0
b. S=1 , R=1
c. S=1 , R=0
d. S=0 , R=1
e. Tidak ada jawaban yang BENAR
27. Berikut ini yang termasuk kelompok rangkaian logika sekuensial ..
a. Decoder dan Counter
b. Decoder dan Multiplexer
c. Register dan Decoder
d. Register dan Counter
e. Encoder dan Counter
28. Untuk merancang register, dapat digunakan flip-flop jenis berikut, kecuali ...
a. RS-FF
b. CRS-FF
c. JK-FF
d. D-FF
e. T-FF
29. Pada gambar.05 , merupakan flip-flop jenis ...
a. RS-FF
b. CRS-FF
c. JK-FF
d. D-FF
e. T-FF
30. Pada gambar.06 , merupakan flip-flop jenis ...
a. RS-FF
b. CRS-FF
c. JK-FF
d. D-FF
e. T-FF
31. Pada (tabel.07) merupakan table kebenaran untuk flip-flop jenis ...
a. RS-F
b. CRS-FF
c. JK-FF
d. D-FF
e. T-FF
32. Untuk mengatasi keadaan terlarang pada flip-flop RS maka dapat menggunakan flip-flop ...
a. flip-flop JK
b. flip-flop D
c. flip-flop T
d. flip-flop CRS
e. semua jawaban salah
33. pada (tabel.08) merupakan table kebenaran dari flip-flop jenis ...
a. RS-FF
b. CRS-FF
c. JK-FF
d. D-FF
e. Semua jawaban SALAH
34. Kondisi toggle adalah ...
a. Bentuk keluaran selalu tetap
b. Bentuk keluarga selalu berubah
c. Bentuk kelautan yang sama
d. Bentuk keluaran yang berbeda
e. Bentuk keluaran yang berlawanan
35. Pada dasarnya, register dapat dirancang dari flip-flop jenis berikut, kecuali ...
a. RS-FF
b. CRS-FF
c. JK-FF
d. D-FF
e. T-FF
36. Jenis register dari gambar diatas (gambar.09) adalah ...
a. PIPO
b. SIPO
c. PISO
d. SISO
e. ISOP
37. Jumlah flip-flop D yang dibutuhkan untuk merancang register 4 bit jenis PIPO adalah ...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
38. Pada counter, jenis flip-flop yang dapat digunakan adalah ...
a. RS-FF
b. T-FF
c. JK-FF
d. D-FF
e. Semua jawaban BENAR
39. Rangkaian di atas merupakan ...
a. Register
b. Counter Asynchronous
c. Shift Register
d. Counter Synchronous
e. PIPO Register
40. Rangkaian di atas merupakan ..
a. Register
b. Counter Asynchronous
c. Shift Register
d. Counter Synchronous
e. PIPO Register
B. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT DENGAN RINGKAS DAN TEPAT
1. Ada berapa jenis rangkaian logika ? sebutkan !
2. Buatlah encoder 4 ? (tabel kebenaran, fungsi logika dan rangkaian logika)
3. Apa yang dimaksud dengan rangkaian flip-flop ?
4. Ada berapa jenis flip-flop ? sebutkan !
5. Buatlah T-FF dari RS-FF !
Jawaban
1. Ada 2 , RL. Sequencial dan RL. Kombinational
2. Encoder 4
Y0 = I1 + I3
Y1 = I2 + I3
3. flip-flop adalah rangkaian dasar memory , memilik 2 keluaran yang berlawanan
4. Ada 4 :
RS flip-flop
D flip-flop
JK flip-flop
T flip-flopp
5.
Langganan:
Postingan (Atom)